COLLABORATIVE
LEARNING
Selama ini yang kita pahami untuk bisa belajar
dibutuhkan usaha keras dan konsentrasi penuh. Hanya murid yang mempunyai
kecerdasan tinggi saja yang bisa belajar dengan cepat. Sebaliknya, murid yang
biasa – biasa saja jangan harap bisa belajar dengan cepat. Kita selalu berpikir
bahwa hanya orang dengan kemampuan khusus saja yang bisa belajar dengan mudah
dan cepat, padahal kita sebenarnya bisa belajar dengan cepat, salah satunya
dengan Teknik Collaborative Learning.
Dalam bahasa yang sederhana, Belajar
Bersama.
Proses belajar secara
kolaborasi atau collaborative learning bukan sekedar bekerjasama dalam suatu
kelompok, tetapi penekanannya lebih kepada suatu proses pembelajaran yang
melibatkan proses komunikasi secara utuh di dalam kelas.
Kalau kita belajar secara
kelompok, misalnya di kelas maka kecepatan belajar harus disesuaikan dengan
kecepatan 10% murid paling bawah, kalau mengikuti kecepatan 10% murid yang
paling atas, maka jelas murid yang lambat akan semakin tertinggal, dan ini merugikan
murid yang lambat.
Di atas telah dijelaskan bahwa collaborative learning
penekanannya pada proses komunikasi secara utuh di dalam kelas. Proses itu
meliputi :
1. Bagaimana
guru berkomunikasi dengan murid dalam kaitannya dengan informasi yang akan diajarkan
dan bagaimana kriteria penilaiannya?
2. Bagaimana
murid berkomunikasi dengan guru dan murid dan dengan murid lainnya?
3. Apakah
komunikasi di kelas adalah komunikasi satu arah, dua arah, atau multi arah?
4. Apakah
komunikasi dalam bentuk tulisan, ucapan, atau sentuhan dan peragaan?
Ada lima elemen penting yang
harus ada dalam suatu collaborative learning :
1. Interdependen
yang positif (perasaan kebersamaan)
2. Interaksi
face to face atau tatap muka yang saling mendukung
3. Tanggung
jawab individu dan kelompok (demi keberhasilan pembelajaran)
4. Kemampuan
komunikasi antarpribadi dan komunikasi dalam kelompok kecil (komunikasi, rasa
percaya, kepemimpinan, pembuatan keputusan dan manajemen serta resolusi
konflik)
5. Pemrosesan
secara kelompok (melakukan refleksi terhadap fungsi dan kemempuan mereka
bekerja samasebagai suatu kelompok dan bagaiman untuk berprestasi lebih baik
lagi)
Cara yang efektif dan benar
untuk bisa melakukan proses pembelajaran kooperatif dan kolaboratif di dalam
kelas, guru perlu memperhatikan tiga hal berikut :
1. Pengelompokkan
yang dilakukan dengan menggunakan acuan level. Kemampuan harus dilakukan dengan
hati – hati, yang menjadi kendala bagaimana kita membuat kelompok yang efektif?
Dalam
praktek di kelas, usahakan membuat kelompok yang terdiri dari beberapa murid
dengan kemampuan yang berbeda. Usahakan untuk bisa menggabungkan murid yang
pintar dengan murid yang agak lambat dengan maksud agar terjadi pelatihan
silang.
2. Jumlah
anggota harus diusahakan sedikit, jumlah ideal dan paling efektif dalam satu
kelompok berisi 3, 4 dan maksimal 5 murid.
3. Collaborative
learning harus diterapkan secara konsisiten dan sistematik. Penggunaan metode
belajar kolaboratif akan sangat efektif bila guru mengerti waktu dan situasi
yang tepat. Bila digunakan dalam dalam frekuensi yang berlebihan justru akan
memberikan efek yang tidak diharapkan. Mengapa?
Ini karena murid juga
membutuhkan privasi, membutuhkan waktu untuk menyendiri, untuk berfikir,
memproses dan mengasimilasi materi pembelajaran yang telah mereka dapatkan.
Untuk menghindari kebosanan
dan efek rutinitas dalam melakukan collaborative learning, guru dapat melakukan
beberapa variasi teknik pengelompokkan, salah satu caranya dengan menggunakan
tiga jenis kelompok :
1. Informal
2. Formal
3. Pendukung
Kelompok
Informal
Kelompok informal adalah kelompok yang bersifat
sementara; pengelompokkan ini hanya digunakan dalam satu periode pengajaran.
Kelompok ini biasanya hanya terdiri dari dua orang murid. Tujuan kelompok
informal adalah untuk menjelaskan harapan akan hasil yang icin dicapai,
membantu murid untuk bisa lebih fokus pada materi pembelajaran.
Kelompok
Formal
Kelompok formal digunakan untuk memastikan bahwa murid
mempunyai cukup waktu untuk menyelesaikan suatu tugas dengan baik. Lamanya
kelompok ini bekerja bisa beberapa hari atau beberapa minggu tergantung pada
tugas yang diberikan kepada mereka.
Dalam menggunakan kelompok
formal, guru harus merancang tugas yang meliputi komponen dasar collaborative
learning, yaitu :
1. Interdependen
yang positif
2. Interaksi
tatap muka yang saling mendukung
3. Tanggung
jawab invidu dan kelompok
4. Penggunaan
komunikasi yang baik
5. Pemrosesan
secara kelompok
Kelompok
Pendukung
Kelompok pendukung adalah pengelompokkan dengan tenggang
waktu yang lebih panjang (misal : selama satu semester atau satu tahun). Tujuannya
memberi dukungan yang berkelanjutan kepada murid.
Plus dan Minus
Collaborative Learning
Ada banyak keuntungan yang
bisa didapatkan oleh murid, antara lain:
1. Melatih
rasa peduli, perhatian dan keselarasan untuk berbagi
2. Meningkatkan
rasa penghargaan terhadap orang lain
3. Melatih
kecerdasan emosional
4. Mengutamakan
kepentingan kelompok dibandingkan kepentingan pribadi
5. Mengasah
kecerdasan interpersonal
6. Melatih
kemampuan bekerja sama, team work
7. Melatih
kemampuan mendengarkan pendapat orang lain
8. Manajemen
konflik
9. Kemampuan
komunikasi
10. Murid
tidak malu bertanya kepada temannya sendiri
11. Kecepatan
dan hasil belajar meningkat pesat
12. Peningkatan
daya ingat terhadap materi yang dipelajari
13. Meningkatkan
motivasi dan suasana belajar
Sisi negatif yang mungkin
muncul dalam collaborative learning
1. Murid
yang lebih pintar, bila belum mengerti tujuan yang sesungguhnya dari proses
ini, akan merasa sangat dirugikan karena harus repot membantu temannya.
2. Murid
ini juga akan merasa keberatan, karena nilai yang ia peroleh ditentukan oleh
prestasi atau pencapaian kelompoknya.
3. Bila
bekerja sama tidak dapat dijalankan dengan baik, maka yang akan bekerja
hanyalah beberapa murid yang pintar dan aktif saja.
Terlepas dari sisi positif
dan negatif dari collaborative learning, hidup di masyarakat bukanlah hidup
yang individualis. Kita butuh kerja sama dengan orang lain. Tidak ada seorang
pun yang bisa hidup sendiri. Di sekolah, collaborative learning bisa
dimanfaatkan dan dimaksimalkan
By Masfufah_smkkp2bdg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar